Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menimbulkan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan harus bertahan di pengungsian dalam kondisi serba terbatas. Dalam situasi ini, Anies Baswedan menegaskan bahwa negara perlu memberikan kepastian melalui penetapan status bencana nasional.
Menurut Anies, kepastian kebijakan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak. Tanpa kejelasan status bencana, proses penanganan dan pemulihan kerap berjalan tidak menentu. Warga sulit mengetahui bagaimana nasib mereka ke depan, termasuk soal relokasi, pembangunan kembali rumah, dan pemulihan mata pencaharian.
Ia menjelaskan bahwa status bencana nasional bukan sekadar formalitas. Keputusan tersebut akan menentukan arah kebijakan dan alokasi sumber daya negara. Dengan status nasional, pemerintah pusat memiliki dasar kuat untuk mengerahkan anggaran, tenaga, dan kebijakan lintas sektor secara terintegrasi.
Anies juga menyoroti pentingnya kecepatan dalam mengambil keputusan. Setiap penundaan berpotensi memperpanjang penderitaan korban. Menurutnya, pemerintah harus berani mengambil langkah strategis berdasarkan kondisi riil di lapangan, bukan semata-mata pertimbangan administratif.
Selain itu, ia menilai bahwa penanganan bencana harus memprioritaskan kelompok paling rentan. Anak-anak, lansia, dan masyarakat berpenghasilan rendah membutuhkan perhatian khusus agar tidak semakin terpuruk akibat bencana. Dengan keterlibatan pemerintah pusat, perlindungan terhadap kelompok ini dapat dilakukan secara lebih sistematis.
Anies juga mengingatkan bahwa pemulihan pascabencana merupakan proses panjang. Tidak cukup hanya membangun kembali infrastruktur, tetapi juga memulihkan kepercayaan diri dan harapan masyarakat. Negara harus hadir secara konsisten hingga kehidupan warga benar-benar pulih.
Ia berharap pemerintah pusat segera memberikan kepastian kepada masyarakat Aceh, Sumut, dan Sumbar. Bagi Anies, keputusan menetapkan status bencana nasional akan menjadi simbol keberpihakan negara kepada rakyat yang sedang menghadapi masa sulit.