Secara syar’i wudhu menempati posisi terpenting dalam beribadah. Sah tidaknya sebuah ibadah tergantung dari wudhunya. Dan sah tidaknya sebuah wudhu sangat tergantung pemahaman seseorang akan substansi wudhu itu, dimulai dari fardhunya wudhu, sunnahnya wudhu dan hal-hal yang membatalkan wudhu.
Berikut dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an yang mendasari perintah berwudhu ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, bila kalian hendak sholat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki.”(Surat Al-Maidah:6)
Tata Cara Wudhu yang Benar berdasarkan Rukun Wudhu
Rukun wudhu terdiri atas rukun wajib wudhu dan rukun sunnah wudhu, berikut ulasannya
1. Niat dengan membasuh muka
Sebuah pelaksanaan ibadah harus disertai dengan niat. Niat merupakan fardhu pertama bagi semua bentuk ibadah, sholat, puasa, zakat, haji dan berbagai ibadah lainnya. Dilansir dari nu.online, hal ini sesuai dengan hadits Nabi di bawah ini :
إنما الأعمال بالنيات
Artinya :
“Bahwasanya semua ibadah harus disertai dengan niat”
Al-Mawardi mendefinisikan niat dengan qasdu syai’in muqtarinan bifi’lihi. Yaitu mensengaja sesuatu berbarengan dengan pelaksanaannya. Karenanya berniat dalam berwudhu harus dibarengkan dengan pelaksanaannya yaitu ketika membasuh muka. Hal ini disebabkan karena membasuh muka adalah hal pertama yang dilakukan dalam berwudhu. Seperti halnya niat sholat yang harus berbarengan dengan pengucapan takbiratul ihram (Allahu Akbar).
2. Membasuh muka
Membasuh muka artinya membasuh semua muka. Batasan muka terbentang antara dua telinga dan memanjang antara tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu tempat tumbuhnya rambut jenggot. Termasuk untuk yang berkepala botak atau yang memiliki rambut tipis, maka harus dibasuh juga karena termasuk dalam kategori muka.
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku
Artinya membasuh dengan meratakan air ke segenap kulit tangan mulai dari ujung kuku, sela-sela jari hingga kedua siku, termasuk juga rambut yang tumbuh di atas kulit. Begitu juga berbagai kotoran yang menempel di atas kulit, seperti cat atau tinta, semua harus dihilangkan terlebih dahulu. Karena menghalangi kulit dari air wudhu.
4. Mengusap sebagian kepala
Artinya jika Anda mau mengusap seluruh bagian kepala tidak apa apa, ataupun membasuhnya juga boleh bahkan sekedar menempelkan telapak tangan yang telah dibasahi dengan air ke atas kepala tanpa menggerakkan tangan juga tidak apa-apa.
5. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki
Hal ini termasuk juga sela-sela jari kaki dan juga berbagai hal yang ada di atas kulit kaki seperti rambut yang tumbuh pada kulit kaki.
6. Tartib
Artinya melaksanakan semua fardhu wudhu di atas secara berurutan. Jika tidak dilakukan dengan berurutan, maka wudhunya dianggap tidak sah, apalagi sampai melupakan satu dari kelimanya.
· Doa Sesudah Wudhu
Dikutip dari nu online, setelah selesai melaksanakan wudhu, maka harus membaca doa berikut ini :
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
“Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahumma ij’alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.”
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Maha suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad dan keluarganya.”