Tips Menjaga Gula Darah Tetap Normal

Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia

Pada dasarnya, kadar gula darah normal pada anak-anak akan berbeda dari orang dewasa. Penyebabnya adalah karena aktivitas fisik atau perubahan hormon tertentu yang mempengaruhi perbedaan kadar gula darah. Dikutip dari dari Rumah Sakit Siloam, kadar gula darah normal umumnya memiliki perbedaan tergantung pada usia seseorang, seperti:

1. Kadar Gula Darah Usia Kurang dari 6 Tahun

  • Gula darah normal: 100-200 mg/dL.
  • Gula darah puasa: sekitar 100 mg/dL.
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: sekitar 200 mg/dL.

2. Kadar Gula Darah Usia 6-12 Tahun

  • Gula darah normal: 70-150 mg/dL.
  • Gula darah puasa: sekitar 70mg/dL.
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: sekitar 150 mg/dL.

3. Kadar Gula Darah Usia di atas 12 Tahun

  • Gula darah normal: kurang dari 100 mg/dL.
  • Gula darah puasa: 70-130 mg/dL.
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: kurang dari 180 mg/dL (setelah makan) dan 100-140 mg/dL (sebelum tidur).

Menurut American Diabetes Association (ADA), jumlah kadar gula darah normal adalah:

  • 80-130 mg/dL atau 4,4 hingga 7,2 mmol/L sebelum makan.
  • Kurang dari 180 mg/dL atau setara dengan 10,0 mmol/L dalam waktu dua jam setelah makan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan kadar gula darah normal saat puasa (setelah tidak makan selama 8 jam) adalah sekitar 70-100 mg/dL.

Fungsi Gula Darah Dalam Tubuh

Gula darah merupakan glukosa atau bentuk gula yang paling sederhana. Glukosa adalah hasil dari proses pencernaan yang mengandung karbohidrat. Seperti nasi, roti, kentang, dan makanan yang mengandung gula. Glukosa ini kemudian menjadi sumber energi utama untuk setiap sel dan jaringan dalam tubuh.

Fungsi utama gula darah dalam tubuh adalah sebagai produsen energi yang menghasilkan panas tubuh, gerakan tubuh, dan sebagainya. Akan tetapi, gula darah tidak bisa hanya memasuki otot dan sel tubuh manusia. Dalam hal ini, diperlukan insulin yang merupakan pengantar untuk masuknya gula ke dalam otot dan sel tubuh.

Insulin berfungsi untuk menjaga kadar gula darah normal, yakni tidak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia). Jika fungsi insulin ini terganggu, tubuh akan merasa sulit untuk mempertahankan kadar gula darah normal dan menghambat penyerapan gula ke dalam tubuh. Sehingga kadar gula akan tetap tinggi dalam darah dan tubuh akan terasa lemah karena kehilangan energi. Ini dapat menyebabkan munculnya diabetes.

Penyebab Gula Darah Naik

Untuk informasi, batas normal gula darah adalah sekitar 200 mg/dL dalam kondisi biasa (bukan puasa) dan 126 mg/dL saat puasa. Jika kadar gula darah di atas batas itu, kondisinya adalah hiperglikemia. Sedangkan, jika kadar gula darah di bawah 60 mg/dL, kondisi ini disebut hipoglikemia. Pasien dengan hipoglikemia biasanya akan terasa mudah lelah, lemah, dan berkeringat dingin.

Kadar gula darah dalam tubuh dapat berubah karena faktor-faktor tertentu, termasuk:

1. Gangguan Hormon Insulin

Penyebab kadar gula darah meningkat adalah gangguan kinerja hormon insulin karena resistensi insulin. Insulin memainkan peran penting dalam mempertahankan kadar gula darah normal dan membantu proses penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh.

Pada umumnya gangguan hormon insulin ini terjadi karena kondisi autoimun, faktor genetik, usia, dan gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan kelebihan berat badan.

2. Dehidrasi

Dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh dapat meningkatkan konsentrasi gula darah, sehingga darah menjadi lebih kental. Ketika kadar gula darah meningkat, tubuh akan melepaskan lebih banyak urin sehingga konsentrasi cairan dalam tubuh dapat diseimbangkan. Oleh karena itu, dehidrasi dapat menjadi faktor yang menyebabkan kadar gula darah meningkat.

3. MenstruasiĀ 

Saat menstruasi, perubahan hormon sering terjadi dan membuat tubuh menjadi lebih tidak sensitif terhadap insulin. Ini dapat memicu peningkatan gula darah yang biasanya terjadi selama seminggu sebelum menstruasi terjadi.

4. Penyakit Tertentu

Penyakit tertentu karena infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia, juga dapat memicu peningkatan gula darah. Saat sakit atau tubuh terinfeksi, tubuh akan menghasilkan hormon dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tetapi, ketika penderita diabetes mengalami penyakit tertentu, gula darah dalam tubuh cenderung meningkat.

Jenis Pemeriksaan Gula Darah

Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang dapat Anda coba:

1. Gula Darah Puasa (GDB)

Jenis pemeriksaan ini mengharuskan Anda berpuasa selama 8 jam sebelum melakukan tes. Pemeriksaan ini dilakukan melalui pengambilan darah dari jari atau vena di lengan.

Kriteria kadar gula darah dari hasil pemeriksaan PDB:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 99 mg/dL.
  • Prediabetes: 100-125 mg/dL.
  • Diabetes: 126 mg/dL atau lebih tinggi.

2. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiagnosis risiko diabetes mellitus atau resistensi insulin. TTGO ini juga mengharuskan Anda berpuasa selama 8-12 jam sebelum melakukan pemeriksaan.

Anda juga harus minum 75 mL larutan gula untuk memeriksa gula darah sebelum dan setelah minum larutan. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil tes darah satu jam sekali selama minimal 2 jam. Jika kadar gula darah tetap tinggi, hasilnya menunjukkan bahwa Anda menderita diabetes gestasional.

Kriteria kadar gula darah normal dari tes toleransi glukosa oral:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 140 mg/dL.
  • Prediabetes: 140-199 mg/dl.
  • Diabetes: 200 mg/dl atau lebih tinggi.

3. Gula Darah Sewaktu (GDS)

Anda dapat melakukan tes gula darah sewaktu (GDS) kapan saja dan tidak ada waktu khusus.

Kriteria kadar gula darah normal dari hasil tes GDS:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 200 mg/dL.
  • Diabetes: 200 mg/dl atau lebih tinggi.

4. HbA1c

Tes hemoglobin A1C ini bertujuan untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir. Tes HbA1c akan mengukur persentase sel darah merah dalam tubuh yang memiliki hemoglobin dilapisi gula.

Kriteria kadar gula darah normal dari hasil uji gula darah HbA1c:

  • Normal (tidak menderita diabetes): Di bawah 5,7%.
  • Prediabetes: 5.7-6.4%.
  • Diabetes: 6,5% atau lebih tinggi.

Tanda Kekurangan dan Kelebihan Gula Darah

Jika kadar gula darah dalam tubuh Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi maka ini akan berdampak negatif pada kesehatan. Kondisi gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) terjadi ketika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL. Kondisi ini akan memunculkan beberapa gejala, antara lain:

  • Tubuh lemas
  • Kulit pucat
  • Mudah berkeringat
  • Kelelahan
  • Sulit untuk berkonsentrasi
  • Jantung berdebar
  • Kesemutan di area mulut
  • Tidak bisa berdiri atau berjalan
  • Kejang
  • Gelisah

Sedangkan, jika kondisi gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) terjadi jika kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL. Tanda-tanda yang muncul jika Anda mengalami hiperglikemia adalah:

  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Sering buang air kecil
  • Penglihatan kabur
  • Mudah haus
  • Kulit kering, memerah, dan terasa panas
  • Seringkali infeksi gigi

Cara Menjaga Gula Darah Tetap Normal

Agar kadar gula darah normal yang perlu kita lakukan untuk menghindari efek hipoglikemia atau hiperglikemia, ialah:

1. Olahraga Rutin

Anda harus aktif bergerak dan berolahraga untuk meningkatkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin. Dengan berolahraga setidaknya 2,5 jam per minggu secara teratur selama 20-30 menit setiap hari, sel-sel tubuh dapat menyerap glukosa dengan lebih baik.

Namun, Anda juga perlu menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, karena dapat memicu hipoglikemia, terutama jika Anda menjalani perawatan diabetes.

2. Menjaga Pola Makan Sehat

Mengontrol asupan dan pola makan yang sehat sangat penting untuk mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, seperti protein, serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat. Usahakan untuk menghindari makan makanan yang mengandung gula, lemak jenuh, dan lemak trans yang berlebihan.

Ini karena kelebihan gula dan asupan lemak dapat menyebabkan obesitas dan peradangan, sehingga risiko diabetes akan meningkat.

3. Mengelola Stres

Hormon adrenalin dan kortisol yang jumlahnya tinggi saat kondisi stres juga dapat meningkatkan gula darah dalam tubuh. Selain itu, stres juga dapat meningkatkan peradangan, dan membuat Anda malas untuk bergerak.

Kelola stres Anda dengan baik untuk mempertahankan kadar gula darah agar tetap normal dan menghindari risiko diabetes.

4. Jalani Gaya Hidup Sehat

Baik sebagai penderita diabetes atau tidak, menjalani gaya hidup sehat sangat penting sehingga tubuh dapat menghindari berbagai masalah kesehatan. Kurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, karena itu dapat membuat kadar gula darah sulit dikendalikan.

5. Periksa Gula Darah Secara RutinĀ 

Anda harus melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur terutama untuk pasien diabetes. Anda juga dapat mencatat kadar gula darah untuk setiap pemeriksaan untuk memantau perubahan kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah.

Biaya Pemeriksaan Gula Darah

Anda dapat melakukan pemeriksaan kesehatan ini di puskesmas, rumah sakit, atau klinik terdekat. Harganya juga relatif terjangkau. Biaya pemeriksaan gula darah berkisar Rp 15.000 hingga Rp 30.000, tergantung pada kebijakan dan fasilitas tempat layanan. Namun, jika Anda adalah peserta BPJS Kesehatan, maka biaya pemeriksaan akan ditanggung oleh pemerintah sehingga gratis.